FKK unusa Ciptakan NU posting Inovasi Baru Atasi Stuntinh
Referensi
Ig:https://www.instagram.com/unusa_official/
Tiktok:https://www.tiktok.com/@unusa_official
Twitter:https://x.com/unusa_official?lang=en
blog teman: https://rahmaaisyahm.blogspot.com/2024/08/pgsd-unusa-semakin-berkembang-tahun.html dan https://zavinjabirahmad.blogspot.com/2024/08/resume4th-brave-unusa-kenalkan-budaya.html
Bangkalan – Permasalahan stunting di Indonesia masih menjadi isu serius yang perlu perhatian dan tindakan berkelanjutan. Tim Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) kembali menunjukkan komitmennya dalam untuk pencegahan dan penurunan stunting melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Desa Parseh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan.
Program ini bertujuan untuk mewujudkan desa siaga bebas stunting m. elalui pemberdayaan masyarakat dengan berbagai kegiatan diantaranya adalah sosialisasi, dan pelatihan yang diberikan kepada para kader, serta pendampingan keluarga yang memiliki bayi dan balita yang berisiko mengalami stunting.
Ibu Hj. Nur Hotibah, S.ST. Bd. M.M.Kes., selaku Kepala Dinkes Kabupaten Bangkalan mengungkapkan, hasil penelitian dari awal tahun 2022 di Kecamatan Socah, balita kategori gizi buruk terdata di angka 3,9 persen. Dan saat ini telah menurun drastis bahkan hingga nol gizi buruk. Sementara untuk kategori balita kurang gizi yang sebelumnya di angka 8,2 persen, sekarang turun di angka 6 persen.Dengan adanya program pemberdayaan ini, diharapkan dapat mencegah terjadinya stunting di Desa Parseh, dan desa tersebut dapat mewujudkan visi sebagai desa siaga bebas stunting. Inisiatif ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia untuk melakukan upaya serupa dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak di seluruh negeri. (Humas Unusa)
Komentar
Posting Komentar